TEMPO.CO, Jakarta - Apple telah memangkas harga iPhone terbaru di Cina menjelang festival belanja online besar-besaran. Perusahaan yang dipimpin Tim Cook itu ingin melanjutkan momentum penjualan setelah negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu berangsur pulih dan karantina wilayah pandemi Covid-19 dilonggarkan.
Mengutip laman CNBC, Senin, 1 Juni 2020, di Cina, Apple akan menjual produknya melalui berbagai saluran, mulai dari di situs ecommerce milik Alibaba, Tmall, dan toko resmi Apple. Selain itu ada JD.com yang menjadi reseller resmi produk-produk Apple.
Di Tmall, konsumen bisa membeli model iPhone 11 kapasitas 64 GB seharga 4.779 Yuan (Rp 9,5 juta), turun sekitar 13 persen dari harga jual aslinya 5.499 Yuan (Rp 11 juta). Untuk iPhone 11 Pro turun menjadi 7.579 Yuan (Rp 15 juta) dari 8.699 Yuan (Rp 17 juta), sementara iPhone Pro Max terdaftar dengan harga 8.359 Yuan (Rp 16,7 juta) dari harga asli 9.599 Yuan (Rp 19,1 juta), dan iPhone SE yang baru dirilis, dihargai 3.099 Yuan (Rp 6,2 juta) dari harga asli 3.299 Yuan (Rp 6,6 juta).
Saingan Tmall, JD.com juga menawarkan diskon, untuk iPhone 11 model 64 GB dihargai 4.599 Yuan (Rp 11 juta), iPhone 11 Pro dilabeli 6.999 Yuan (Rp 14 juta), dan iPhone 11 Pro Max 7.499 Yuan (Rp 15 juta). Jika diterapkan secara penuh, iPhone 11 Pro Max bisa didiskon lebih dari 21 persen dari harga aslinya di JD.com, dan iPhone SE terdaftar dengan harga 3.069 Yuan (Rp 6 juta).
Juru bicara JD.com mengatakan bahwa perusahaannya menerapkan diskon selama festival belanja yang disebut 6.18--tanggal penyelenggaraan festival belanja 18 Juni 2020--tapi struktur diskon dapat bervariasi dari hari ke hari. Harga yang tercantum juga mencerminkan promosi mulai dari tanggal 1 Juni.
"Volume transaksi produk Apple pada jam pertama penjualan tanggal 1 Juni mencapai tiga kali lipat dari periode yang sama tahun lalu, tapi kami tidak bisa memberikan angka tertentu," kata juru bicara yang tidak disebutkan namanya itu.
Penjual pihak ketiga lainnya juga menawarkan diskon di JD.com dan Tmall. Diskon besar pada merek besar seperti Apple untuk festival belanja 6.18 mendatang di Cina, menunjukkan persaingan ketat antara raksasa e-commerce negara itu, bersaing untuk mendapatkan perhatian dan dompet konsumen.
Acara belanja yang berlangsung pada 18 Juni ini mirip dengan Singles Day, periode penjualan 24 jam utama yang berlangsung pada 11 November setiap tahun di Cina.
Apple dikenal mengendalikan harga dengan ketat di seluruh penjual pihak ketiga dan lazim bagi mereka untuk menawarkan diskon pada produk raksasa Cupertino itu. Namun, kurang umum untuk melihat diskon di toko resmi Apple sendiri di Cina. Will Wong, manajer penelitian di IDC, mengatakan kepada CNBC bahwa ini adalah kedua kalinya Apple berpartisipasi dalam acara 6.18.
"Tahun lalu ketika melakukannya, mereka memiliki hasil yang baik dengan memberikan diskon dan promosi," kata Wong. "Tahun ini, kami melihatnya sebagai waktu yang tepat selama musim pasca-isolasi ini karena orang sangat berhati-hati (tentang pengeluaran) dan diskon akan merangsang permintaan."
Pemotongan harga iPhone sebelumnya sering terjadi karena kurangnya permintaan untuk smartphone. Tetapi Apple saat ini melihat momentum baik di Cina setelah isolasi efektif negara itu selama puncak wabah virus corona yang memaksa raksasa teknologi Amerika itu untuk menutup toko.
CNBC | JD.COM